LAPORAN
SURVIVAL
“JUNGGLE
SURVIVAL”
DISUSUN:
WILLY HALOHO (D1D015025)
WANDA EKA SAPUTRA
(D1D015024)
RAHMANSYAH (D1D015031)

DOSEN
PENGAMPU:
Drs.
Asrizal Paiman M.S
PROGRAM
STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Survival adalah berusaha mempertahankan
hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan.
Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang sulit
diprediksi/diperkirakan seperti disebabkan oleh alam, kecelakaan, gangguan
satwa atau kondisi lainnya.
Jungle survival adalah suatu keadaan
yang tidak menentu yang dihadapi seseorang atau sekelompok oarang pada daerah
terasing dan terisolir dihutan. Survive berarti mampu mempertahankan hidup dan
lolos dari kondisi yang tidak menentu
Dari pengertian diatas seorang rimbawan
ataupun mahasiswa kehutanan seharusnya dapat melakukan survival atau kita sebut
bertahan hidup di alam. Sebelum melakukan survival tersebut kita diwajibkan
mengetahui teknik- teknik maupun cara kita bertahan hidup yang dapat di
intruksikan oleh pembimbing sebelumnya.
Melakukan kegitan survival bukannya
hanya dapat mengambil resiko yang dapat terjadi secara individu saja tetapi
kita harus dapat memikirkan resiko yang diterima kelompok jika ingin melakukan
suatu hal dalam survival.
B. Tujuan
laporan
Adapun
tujuan kita melakukan survival yaitu:
1. Mengetahui
arti dari survival
2. Mengetahui
teknik melakukan survival
3. Menganalisis
vegetasi yang ada di tempat kita melakukan survival
4. Bertahan
hidup secara berkelompok di alam
C. Mamfaat
laporan
Dalam
melakukan survival kali ini mamfaat
utama yaaitu melakukan analisis vegetasi di suatu tempat
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Anonimus (2011),menyatakan bahwa
Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk
keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun
dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun,
padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.Analisis vegetasi
biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta
kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.
Tjitrosoepomo (2002 :77),menyatakan
bahwa Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau
komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan
vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang
merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu
habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas
adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu
wilayah yang dipelajari.
Kimbal (1965 :91),menyatakan bahwa
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk
(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan
yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling,
artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat
tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah
petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang
digunakan.
Lestari (2006 :76),menyatakan bahwa Dalam ilmu
vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi
yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan
tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat
seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap
harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada.
BAB
III
METEDOLOGI
A. Waktu
dan tempat
Adapun
waktu dan tempat paktikum :
Hari,tanggal : Sabtu ,04 juni 2016 (10: 00 wib) s/d Minggu , 05 juni
2016 (10:00 wib)
Tempat :
Hutan kampus UNJA
B. Alat
dan bahan
Adapun
alay dan bahan yaitu:
Alat:
·
Tenda bivak
·
Pisau
·
Tali rafia
·
Meteran
·
Patok bamboo
·
Alat tulis
Bahan :
·
Berbagai vegetasi tumbuhan yang hidup di hutan
kampus UNJA
C. Cara
kerja
1. Menentukan
tempat yang akan dihitung vegetasi tumbuhannya
2. Membuat
petak ukuran 5 x 5 meter persegi dengan menggunakan tali raffia yang telah
diukur panjangnya dengan pengaris dimana tiap sudut petak diberi patok dari bamboo
3. Melakukan
penghitungan jenis spesies pancang dan jumlahnya tiap spesies tersebut yang
berada di dalam petak.
4. Melakukan
2 dan 3 dengan ukuran 10 x 10 meter persegi untuk tiang dan 20 x 20 meter
persegi untuk pohon.
5. Mengumpulkan
data dan membuat dalam bentuk laporan
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Vegetasi
flora
Jenis vegetasi
|
Nama
|
Keliling
|
Diameter
|
Pancang
|
Bernai
|
14,9 cm
|
4,74 cm
|
|
11,1 cm
|
3,53 cm
|
|
|
10,8 cm
|
3,43 cm
|
|
|
28,8 cm
|
9,17 cm
|
|
tengkawang
|
10,1cm
|
3,21 cm
|
|
Meranti batu
|
16 ,4 cm
|
5,22 cm
|
|
Tiang
|
Sukun
|
36,7 cm
|
11,68 cm
|
Meranti batu
|
41,6 cm
|
13, 25 cm
|
|
|
30,3 cm
|
9,64 cm
|
|
Pohon
|
Kelapa tupai
|
68,9 cm
|
21, 94 cm
|
Jati
|
91,6 cm
|
29 ,17 cm
|
|
Pohon A
|
78,2 cm
|
24,9 cm
|
|
Pohon B
|
79,9 cm
|
25, 44 cm
|
2. Vegetasi
fauna
Jenis vegetasi
|
Nama
|
Jumlah
|
Reptil
|
-
|
-
|
Aves
|
-
|
-
|
Amphibi
|
-
|
-
|
Mamalia
|
-
|
-
|
Pisces
|
-
|
-
|
Kelerengan
dari tempat praktikum adalah landai
B. Pembahasan
Dari
kegiatan jungle survival kita harus dapat hidup dia alam dengan secara individu
maupun kelompok. Dengan rahan dari pembimbing kita dapat melaksanakan
teknik-teknik yamh diajarkan oleh pembimbing dalam melaksanakan kegiatan
survival.
Kegitan
yang dilakukan di hutan kampus UNJA kelompok kami menganalisis vegertasi dengan
ukuran 5x5 meter persegi utuk analisis
pancang ,ukuran 10x10 meter persegi untuk analisis tiang dan 20x20 meter
persegi utuk analisis pohon. Ukuran untuk pancang menggunakan ukuran keliling
10-29 cm untuk ukuran tiang ukuran keliling 30-63 cm dan ukuran pohon
menggunakan ukuran keliling >63 cm.
Data
kelompok yang kami dapat yaitu jumlah
pancang 6 spesies dengan jenis spesies bernai,meranti batu dan
tengkawang,jumlah tiang 3 spesies dengan jenis spesies meranti batu dan sukun, jumlah pohon 4
spesies jennies spesies jati , kelapa tupai , pohon A dan pohon B.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dalam
praktikum adalah:
· Jumlah
pancang sebanyak 6 spesies
Benai dengan keliling (14,9 cm, 11,1 cm,
10,8 cm, 28,8 cm)
Tengkawang dengan keliling (10,1cm)
Meranti batu dengan keliling (16 ,4 cm)
· Jumlah
tiang sebanyak 3 spesies
Sukun dengan keliling (36,7 cm)
Meranti batu dengan keliling (41,6 cm, 30,3
cm)
· Jumlah
pohon sebanyak 4 spesies
Kelapa tupai dengan keliling (68,9 cm)
Jati dengan keliling (91,6 cm)
Pohon A dengan keliling (78,2 cm)
Pohon B dengan keliling (79,9 cm)
· Jenis
spesies dari flora ada 8 jenis yaitu
Bernai, Meranti batu ,Tengkawang ,Sukun
,Kelapa tupai ,Jati ,Pohon A, Pohon B
· Jenis
fauna tidak dapat dianalisis secara akurat dalam lapangan
· Kelerengan
dari lapangan adalah landai.
B. Saran
Dalam melakukan jungle survival kerja
sama kelompok sangat di perlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sidoarjo ,watu.2013. JUNGLE
SURVIVAL. Diakses dari http://watusidoarjo.blogspot.co.id/2013/03/jungle-survival.html.
diunduh pada (08 juni 2016)
LAMPIRAN


Tidak ada komentar:
Posting Komentar